Minggu, 24 Juli 2011

Biola Tertua Di Dunia












Mudzoffar (75), warga Jl Batok Gg I, No 5 Kelurahan Sisir, Kota Batu, Jawa Timur yang memiliki biola bermerk Antonio Stradivari, yang dibuat pada tahun 1725.



















Biola
merek Antonio Stradivari buatan tahun 1725 yang ditemukan seseorang di
Malang, Jawa Timur, diyakini sebagai salah satu biola tertua di dunia.
Ditemukan tepatnya di sebuah pasar rombeng, Kota Malang. Penemunya
adalah Mudzoffar (75), warga Jl. Batok Gg I, No 5 Kelurahan Sisir, Kota
Batu. Mudzoffar, yang membelinya pada tahun 1957.



Ia membelinya pada seorang lelaki keturunan Tiong Hoa, bernama Om Sui.
Waktu itu, Mudzoffar mendapatkan biola itu tanpa senar. Biola tersebut
dibelinya dengan harga Rp 7.000. Mudzoffar yang sejak remaja memang hobi
bermain musik tak pernah tahu biola yang dibelinya sangat berharga.



"Namun, waktu itu, saat saya membeli biola, saya tidak tahu kalau biola
itu adalah biola jenis bagus," akunya, ditemui Kompas.com, di rumahnya,
Sabtu (9/7/2011). Baru belakangan Mudzoffar mengetahui bahwa biola yang
dimilikinya itu alat musik tertua setelah membaca sebuah artikel di
internet. "Saat itu saya baru tahu. Lalu saya cek ternyata memang ada
tahun pembuatannya di bodi biola ini," katanya, sembari memegang biola
tersebut.



Biola tersebut adalah buatan Antonio Stradivari yang diproduksi tahun
1725. Nama pembuat dan tahun produksi itu sendiri terdapat di dalam bodi
biola. "Hal itulah yang membuat saya yakin kalau biola ini adalah salah
satu yang tertua di Indonesia dan bahkan di dunia," katanya.



Sementara itu, dari penelusuran Mudzoffar sendiri, baik buku dan
sejumlah artikel tentang biola Antonio Stradivari, biola buatan Antonio
Stradivari itu memang salah satu biola terbaik di dunia. Ciri-cirinya,
terdapat pada label Antonius Stradivarius Cremonensis Faciebat Anno,
lalu diikuti tahun pembuatannya. Adapun instrumen karya Stradivari yang
terbaik, diproduksi antara tahun 1698-1725, puncaknya pada tahun 1715.
Setelah 1730, beberapa instrumen ditandatangani Stradivari, dan dibuat
oleh kedua anak Stradivari yang bernama Omobomo dan Francesco.



Stradivari selama hidupnya hanya membuat 1.100 alat musik, dan sebagian
besar adalah biola. Di antara jumlah tersebut hanya sekitar 650 alat
musik (512 diantaranya adalah biola) yang masih bertahan di atas usia
250 tahun. "Sementara, yang lainnya ada yang sudah hancur dalam
kebakaran atau kecelakaan lain, ada yang hilang di laut atau banjir, dan
beberapa dihancurkan oleh bom api Dresden dalam Perang Dunia kedua,"
jelasnya.



Biola Stradivari itu adalah salah satu biola terbaik di dunia yang
pernah diciptakan dan mempunyai harga paling tinggi. Hingga saat ini
masih dimainkan oleh pemain biola professional. Setiap biola buatan
Stradivari yang masih ada, mempunyai julukannya masing-masing. Pada 21
Juni 2011 lalu, 1721 Stradivari biola yang dikenal sebagai "Lady Blunt"
dibeli oleh seorang penawar anonim seharga 9.808.000 poundsterling. Uang
hasil lelang itu digunakan membantu para korban gempa bumi Jepang.



Sementara pada 14 Oktober 2010, 1.697 biola Stradivari yang dikenal
sebagai "Molitor" dijual online oleh Tarisio Lelang seharga 3.600.000
dollar AS, saat konser pemain biola terkenal Anne Akiko Meyers.
Sebelumnya, pada 16 Mei 2006, Balai Lelang Christie melelang 1707
Stradivari Hammer seharga 3.544.000 dollar AS.



Sampai saat ini, meski biola milik Mudzoffar itu tergolong langka, masih
belum pernah ada yang menawar untuk dibeli. "Kalau ada yang beli ya
tidak apa-apa, asal cocok harganya," katanya. Saat ini, biola tersebut
sudah ada senarnya, dibelikan oleh Mudzoffar, agar bisa digunakan untuk
bermain musik dirumahnya.



"Saat ini sudah saya belikan senar. Ini sering digunakan di Orkes Melayu
Sinar Harapan, yang didirikannya pada 1954. Hingga saat ini, kualitas
bunyi yang dihasilkan memang cukup jernih," akunya.















Tidak ada komentar:

Posting Komentar