Senin, 01 Agustus 2011

Mengenal Gedung Parlemen Luar Negri





1. USA 





Capitol Hill 




















DPR dan Senat bersidang di Gedung Capitol di Washington, D.C




Angka-angka pada gambar ini menunjukkan urutan di mana bagian yang berbeda dari Capitol Hill dibangun. Tanggal di bawah ini untuk periode konstruksi pertama setiap bagian dan tidak termasuk membangun kembali atau memperbaiki.



Original north (Senate) wing, 1793-1800

Original south (House) wing, 1793-1807

Center section and Rotunda, 1818-1824

Present House and Senate wings and connecting corridors, 1851-1867

Cast-iron dome, 1855-1866

Terraces, 1884-1892

East front extension, 1958-1962

Courtyard infill rooms, 1991-1993




Kongres Amerika Serikat (Bahasa Inggris: United States Congress)adalah
cabang legislatif dari pemerintahan federal Amerika Serikat. Sistem yang
dianut adalah sistem dua kamar atau bikameral, terdiri dari Dewan
Perwakilan Rakyat dan Senat. Dewan Perwakilan terdiri dari 435 anggota,
masing-masing mewakili sebuah distrik dan bertugas selama dua tahun.
Jumlah kursinya dibagi berdasarkan jumlah penduduk tiap negara bagian;
sedangkan dalam Senat, setiap negara bagian memiliki dua Senator, tidak
memandang populasi. Ada 100 orang senator, yang menjabat selama enam
tahun. Anggota DPR dan senator, dipilih secara langsung oleh masyarakat,
tetapi di beberapa negara bagian gubernur dapat memilih pengganti
sementara ketika sebuah kursi Senat kosong.






2. JEPANG





National_Diet_Building










 




The Diet Building selesai pada tahun 1936 dan dibangun murni dari bahan-bahan bangunan Jepang, dengan pengecualian dari kaca patri, kunci pintu dan sistem pneumatik tabung.




 









3. SINGAPORE






























4. INGGRIS






Istana Westminster, dikenal juga sebagai Rumah dari Parlemen, adalah
tempat dimana dua rumah para parlemen dari Britania Raya terletak.
Istana ini terletak di tepi utara dari Sungai Thames di jantung kota
London dari Kota Westminster, dekat dengan Westminster Abbey yang
bersejarah dan gedung pemerintahan Whitehall dan Downing Street.





 



Palace of Westminster/Houses of Parliament / Westminster Palace

 













 








5. JERMAN




The REICHSTAG













Sewaktu PD II














 










6. AUSTRALIA




Parliament House











 










7. CHINA







The Great Hall of the People dibuka pada bulan September 1959. Ini adalah salah satu dari "Sepuluh Besar Konstruksi" selesai untuk 10th Anniversary Republik Rakyat. Itu dibangun dalam 10 bulan oleh para sukarelawan.




National People's Congress -Tien an men















  






8.  INDONESIA







Komplek DPR/MPR terdiri dari Gedung Utama (Nusantara) yang berbentuk kubah, Nusantara I atau Lokawirasabha setinggi 100 meter dengan 24 lantai, Nusantara II, Nusantara III, Nusantara IV, dan Nusantara V.
Di tengah halaman terdapat air mancur dan "Elemen Elektrik". Juga
berdiri Gedung Sekretariat Jenderal dan sebuah Masjid. Atas amandemen
Undang-undang Dasar 1945 (UUD'45), dalam Komplek DPR/MPR telah berdiri bangunan baru untuk kantor Dewan Perwakilan Daerah (DPD).










Kompleks DPR/MPR






  




Dimulai 8 Maret 1965

Selesai 1 Februari 1983

(Gedungan perlengkapan menyelsaikan tahun 1968)

Tinggi 100 meter

Arsitek Soejoedi Wirjoatmodjo 












 




Biaya Gedung DPR Baru Rp1 Triliun. Pembangunan gedung DPR (Dewan
Perwakilan Rakyat) sebesar Rp 1 triliun lebih, dinilai tidak wajar dan
patut dipertanyakan. Jika dihitung rata-rata, harga satu ruangan anggota DPR itu Rp 2,8 miliar. Nilai itu sangat mahal, bahkan untuk perkantoran di Jakarta.



"Bukan memikirkan kepentingan rakyat, DPR malah mikirin diri sendiri.
Rasanya tidak rela jika segelintir orang yang menjadi wakil rakyat
bermewah-mewahan saat rakyat masih miskin," ujar Suwoko HS, pensiunan
TNI berpangkat sersan kepala, saat ditemui di Jakarta, kemarin. (kompas)



Menurut Arif, pembangunan gedung yang menelan biaya amat besar tersebut
juga berbanding terbalik dengan kondisi mayoritas rakyat yang diwakili
anggota DPR. Sementara mereka yang diwakili masih berkubang dalam
kemiskinan, infrastruktur yang buruk, para anggota DPR justru
menunjukkan hedonisme dan konsumtif.



"Ini sudah mengkhianati rakyat yang diwakili DPR. Pembangunan gedung
dengan segala fasilitas mewahnya itu berbanding terbalik dengan kondisi
DPR. DPR telah mengarahkan fungsi anggaran untuk kebutuhan dirinya
sendiri untuk hedonisme dan konsumtif,"ujarnya.(okezone)



Gedung DPR saat ini sudah mewah sehingga niat untuk membangun gedung baru yang lebih mewah tak masuk akal mereka. Bayangkan, untuk membangun gedung berlantai 36 itu, pemerintah harus menyisihkan anggaran Rp 1,6 triliun.



Anggaran sebesar itu sebenarnya cukup untuk membiayai bantuan iuran
jaminan kesehatan masyarakat (Jamkesmas) bagi lebih dari 22 juta warga
miskin selama satu tahun. Tahun ini pemerintah mengalokasikan dana
bantuan iuran jamkesmas sebesar Rp 6.000 per bulan atau Rp 72.000 per
tahun untuk satu warga miskin.



Ruangan seluas 120 meter persegi untuk satu anggota DPR itu juga masih
lebih besar daripada luas lima rumah sederhana sehat bersubsidi, yang
masing-masing hanya 21 meter persegi.

 





How do you think the picture above?


where is fancy?





















Tidak ada komentar:

Posting Komentar